Babes, sudah tahu belum kalau Hari Ginjal Sedunia diperingati setiap tahunnya pada 13 Maret. Nah, kali ini tema yang diangkat pada Hari Ginjal Sedunia adalah Ginjal Sehat untuk Semua. Tujuan dari diadakannya Hari GInjal Sedunia ini adalah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat seputar kesehatan ginjal.
Pada 13 Maret, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan acara temu blogger terkait Hari Ginjal Sedunia. Direktur P2PTM Kementerian Kesehatan RI, dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes menyampaikan informasi yang cukup penting, dijelaskan bahwa penyakit ginjal kronis di Indonesia menempati urutan ke-13 sebagai penyebab kematian di 2017.
Berdasarkan data dari IHME, Global Burden Disease, 2017 dari total kematian 1.510.113 di Indonesia. Penyakit ginjal kronis menempati urutan ke-13 penyebab kematian terbesar yaitu sebesar 35.217 atau 2 persen dari total kematian.
dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes juga menyampaikan bahwa prevalensi Gagal Ginjal Kronis tertinggi berdasarkan diagnosis dokter, ada di provinsi Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat sebagai yang terendah berdasarkan Riskesdas 2018.
Bila berdasarkan usia, penduduk usia 15 tahun ke atas yang terdiagnosis gagal ginjal kronis di Indonesia ada sebesar 0,38 persen atau sebanyak 739.208 jiwa. Tertinggi ada di provinsi Kalimantan Utara 0,64 persen, dan terendah Sulawesi Barat 0,18 persen.
Lalu apa saja sih yang bisa menyebabkan seseorang memiliki risiko terkena gagal ginjal kronis? Berikut 3 faktor yang harus dihindari agar tidak terkenal penyakit ginjal :
1. Obesitas
Organ ginjal harus bekerja lebih berat pada orang yang memiliki berat badan berlebih alias obesitas. Organ ginjal dibutuhkan untuk menyaring darah lebih banyak daripada normal untuk memenuhi tuntutan metabolik yang meningkat sesuai berat badan seseorang.
Peningkatan kinerja organ ginjal tersebut dapat mengakibatkan kerusakan ginjal dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal kronis dalam jangka waktu lama.
2. Hipertensi
Prevalensi hipertensi, berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah di Indonesia ada sebanyak 34,11 persen dari total penduduk memiliki hipertensi. Kalimantan Selatan menjadi yang tertinggi, ada sebanyak 44,13 persen, dan terendah di Papua sebanyak 22,22 persen.
3.Diabetes Melitus
Prevalensi Diabetes Melitus dari diagnosis dokter di Indonesia ada sebanyak 2,0 persen dari total penduduk berusia di atas 15 tahun. Prevalensi tertinggi ada di DKI Jakarta sebanyak 3,4 persen dan terendah di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 0,9 persen.
So Babes, berdasarkan 3 faktor penyebab risiko penyakit ginjal yang telah dijabarkan di atas, kita bisa menyimpulkan cara-cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit ginjal dapat dilakukan sejak dini, yaitu dengan melakukan perilaku hidup sehat seperti pola makan sehat, aktivitas fisik, dan mengurangi konsumsi garam dan alkohol. Dan yang terakhir jangan malas untuk melakukan deteksi dini melalui screening kesehatan.