Home Sweet Loan adalah gambaran kehidupan generasi sandwich seutuhnya!
Film Home Sweet Loan berhasil menggabarkan sulitnya kehidupan para generasi sandwich yang mati-matian berjuang untuk tempat pulang.
Film ini menceritakan seorang gadis pekerja dari kelas ekonomi menengah, yang bernama Kaluna. Kaluna tinggal serumah bersama keluarga besarnya, ada orang tuanya termasuk abang serta kakaknya yang telah berkeluarga lengkap dengan lengkap dengan anak-anaknya.
Banyaknya jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama dalam satu rumah serta keadaan yang memaksa Kaluna untuk membiayai kebutuhan rumah membuat Kaluna sangat bermimpi untuk mempunyai rumah sendiri. Maka dari itu, Kaluna berupaya keras menabung dan hidup sangat hemat demi mewujudkan impiannya.
Sayangnya, impian tersebut terpaksa harus tetap menjadi impian karena Kaluna adalah bagian dari generasi sandwich; generasi yang wajib menopang kebutuhan finansial keluarganya walaupun penghasilannya tidak besar. Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, Kaluna dibebankan tanggung jawab besar buat menafkahi keluarganya, padahal penghasilannya terbatas. Kaluna terpaksa memilih antara mengejar impian mempunyai rumah sendiri atau harus terus menanggung beban finansial keluarganya.
Sulitnya Hidup yang Tergambar Nyata
Film Home Sweet Loan ini disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie serta diproduseri oleh Cristian Imanuell, film ini memiliki tema drama keluarga yang pastinya sangat relate buat banyak orang.
Di dalam fim ini, Kaluna digambarkan sebagai generasi sandwich yang menanggung beban keluarga, serta menjadi pihak yang pastinya selalu mengalah buat kepentingan keluarganya. Hingga Kaluna terpaksa rela tidur di kamar pembantu demi memenuhi kemauan para keponakannya yang ingin memiliki kamar sendiri.
Hidup Kaluna makin sulit, ketika Kanendra_ Abangnya, tertipu jual beli sebidang tanah yang menyebabkan dirinya terlilit hutang pinjol dalam jumlah besar. Kanendra tanpa merasa bersalah memaksa Kaluna membantunya melunasi hutang, karena telah menjaminkan surat rumah keluarga mereka.
Di sini Sutradara Sabrina Rochelle Kalangie berhasil menggambarkan kehidupan Kaluna dengan sebutan beautiful mess. Segala kesulitan yang dialami Kaluna merupakan gambaran dari kehidupan banyak orang di Jakarta serta kota-kota besar lainnya. Walaupun hidup Kaluna terasa sulit namun terdapat sisi yang indah dalam perjuangannya.
Menurut saya, film Home Sweet Loan ini sangat berhasil menggambarkan sulitnya menjadi sandwich generation. Sangat relate dengan para pejuang hidup yang tengah berjuang untuk tempatnya pulang. Tidak hanya becerita mengenai perjuangan, tapi juga berhasil menjelaskan makna rumah, baik secara fisik ataupun emosional dalam kehidupan seorang. Pasti banyak dari kita yang “nyambung” dengan film ini, dan akan merasakan kehangatan ketika menontonnya.
Pemilihan soundtrack juga saya rasa sangat tepat, karena sangat mewakili makna perjuangan yang disajikan dalam film ini. Para pengisi soundtrack dalam film ini antara lain ada Idgitaf, Salma Salsabil dan Rumah Suara Kayu.
Film Home Sweet Loan diangkat dari novel karangan Almira Bastari dengan judul yang sama. Film ini dibintangi oleh Yunita Siregar, Derby Romero, Risty Tagor, Ayu Shita dan masih banyak lagi.
Meski ide ceritanya terdengar berat, ternyata film ini disampaikan dengan dialog yang sederhana dan mudah dimengerti serta sangat relevan untuk banyak orang. Scene yang disajikan sanggup membuat pemirsa meneteskan air mata haru, dan terbawa dalam ceritanya. Untuk kamu pecinta film drama, “Home Sweet Loan” jadi salah satu yang sangat direkomendasikan buat ditonton. Home Sweet Loan tayang 26 September 2024 yah!
Akhirnya saya sudah nonton jugaa kemarin pas weekend. Saya hanya menyayangkan endingnya saja, berarti memvalidasi pernyataannya bahwa gen z sulit punya rumah. hehehe…
Tema filmnya menarik dan sepertinya baru ada yang mengangkat tema seperti ini di perfilman indo. Secara keseluruhan ini film bagus ya? Penasaran mau nonton.