Dari urusan personal hingga perasaan aman, berikut hal-hal yang bisa kamu pelajari tentang privasi
Girls, coba bayangkan deh, ketika kamu sedang duduk di sebuah coffee shop sambil menikmati secangkir kopi dengan seorang teman-teman. Kemudian tiba-tiba saja muncul sebuah pesan di layar smartphone kamu.
Aduh! Kamu sedang bertengkar dengan pacar. Melihat ada kesempatan, ada teman kamu mengintip layar smartphone untuk kemudian berkomentar, “Kenapa pacar kamu?”. Merasa terganggu ngga sih dengan pertanyaan teman kamu? Kepo banget ngga sih??
Pada tanggal 13-15 September 2019, Facebook membuka Facebook Café yang berlokasi di Kawasan Melawai Terpadu, Jakarta, di mana para pengunjung bisa mengetahui informasi lebih dalam tentang cara mengendalikan privasi dan keamanan di Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Di akhir sesi hari itu, WhatsApp mengajak pengunjung untuk berbagi pendapat mereka tentang privasi pada secarik kertas. Kertas tersebut bertuliskan apa saja pendapat pengunjung yang kemudian dikunci dalam gembok dan digantung pada sebuah frame yang terbuat dari logam. Ini merupakan simbolisasi dari amannya percakapan kita di WhatsApp.
Sebagian besar dari 1.200 pengunjung di Facebook Café mengekspresikan pendapat mereka pada gembok-gembok tersebut. Hampir seluruh tulisan mengindikasikan bagaimana privasi menjadi perhatian penting dalam berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan rekan kerja mereka.
Berikut adalah hal-hal yang dipelajari oleh pengunjung terkait privasi yang tertulis pada pesan yang terkunci dalam gembok-gembok di Facebook Café:
1. Privasi adalah urusan pribadi
Salah satu cara pengunjung untuk mengartikan privasi dimulai dengan bertanya kepada dirinya masing-masing, apakah hal ini penting? Jawabannya, tentu saja penting! Sebagian besar pengunjung mengutarakan persepsi terhadap privasi dengan menuliskan, “Privasi adalah urusan pribadi yang seharusnya tidak diumbar”, “Privasi bukan untuk konsumsi publik”, dan “Privasi adalah kepunyaan seorang diri dan harus dijaga”.
2. Kamu memiliki kendali untuk mengatur privasi bersama WhatsApp!
Pesan kuat yang disampaikan oleh banyak pengunjung adalah kita yang bertanggung jawab untuk mengendalikan privasi diri sendiri. Seorang pengunjung bahkan menulis, “Privasi adalah ketika aku memutuskan apa yang akan aku bagi, kapan, dan kepada siapa aku akan berbagi.” Selain itu, kita juga yang harus belajar cara untuk memaksimalkan fitur-fitur privasi dan keamanan dalam aplikasi.
WhatsApp memaksimalkan privasi dan keamanan ketika kamu menggunakan platform ini, semudah mengetuk tombol setelan atau setting. Kamu memiliki kendali untuk menyesuaikan tingkat privasi Kamu dengan mematikan Laporan Dibaca atau Read Receipts guna mencegah orang lain untuk mengetahui bahwa Kamu telah membaca pesannya.
3. Percakapan di WhatsApp terjaga
Benar sekali, percakapan kamu di WhatsApp berada dalam genggaman kamu. Fitur enkripsi ujung ke ujung atau end-to-end encryption pada WhatsApp memastikan hanya kamu dan orang yang sedang berkomunikasi dengan kamu yang dapat membaca pesan yang terkirim. Tidak ada pihak lain, bahkan WhatsApp, yang dapat membacanya. Jadi kamu ngga perlu khawatir untuk berkirim pesan kasih sayang kepada orang-orang terdekat melalui WhatsApp, karena pesan tersebut hanya akan tersimpan antara kamu dan dia.
4. Verifikasi Dua Langkah membuat akun WhatsApp kamu lebih aman
Verifikasi Dua Langkah atau Two-Step Verification merupakan fitur penambah keamanan dalam akun kamu. Fitur ini merupakan pertahanan terbaik agar akun kamu terhindar dari serangan para peretas. Ketika kamu berhasil mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah, setiap upaya untuk memverifikasi nomor telepon kamu di WhatsApp harus disertai dengan 6 digit PIN yang kamu buat menggunakan fitur ini. Untuk mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah, Kamu tinggal buka WhatsApp > Pengaturan > Akun > Verifikasi Dua Langkah > Aktifkan.