Girls, pernah digigit nyamuk?
Well, mungkin sebagian dari kita menganggap remeh mengenai gigitan nyamuk, dan menanggap itu adalah hal yang biasa.
Tapi, jangan salah loh, justru beberapa penyakit yang berbahaya disebabkan oleh gigitan nyamuk. Ngga percaya? Nah, pernah mendengar mengenai penyakit Lymphatic Filariasis?
Well, kalau belum, bagaimana dengan penyakit Kaki Gajah? Pernah dengar dong?
Penyakit Kaki Gajah adalah salah satu penyakit zoonis; yaitu penyakit yang ditularkan oleh hewan ke manusia atau sebaliknya. Penyakit ini disebabkan oleh cacing Filariodidea yang menginfeksi kelenjar getah bening dengan perantara nyamuk. Yes, nyamuk.
Namun, berbeda dengan penyakit Demam Berdarah atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu, penyakit Kaki Gajah justru perlu lebih diwaspadai penularannya. Kenapa justru harus lebih diwaspadai? Karena penyakit Kaki Gajah itu bisa ditularkan oleh semua jenis nyamuk. “Semua jenis nyamuk mampu membawa parasit mikrofilaria ini,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc. Pada acara temu blogger di Ruang Naranta Kementerian Kesehatan RI, Senin yang lalu (24/9/2018).
Semua jenis nyamuk yang mampu membawa parasit mikrofilaria adalah seperti genus Anopheles, Culex, Aedes, dan Armigeres. Oh yah, ada tiga spesies cacing penyebab penyakit Kaki Gajah adalah Wucheria Bancrofti, Brugia Malayi, dan Brugia Timor, dan nyamuk menjadi vektor sebagai perantara.
Ketika nyamuk menghisap darah seseorang yang mengandung anak cacing filaria atau mikrofilaria, lalu mikrofilaria ini akan menjadi ikut menginfeksi nyamuk selama kurang lebih dua minggu. Kemudian, nyamuk yang telah terinfeksi ini akan menularkan mikrofilaria yang telah berubah menjadi larva L3, ketika menggigit orang lain.
Larva L3 ini kemudian akan tumbuh dan berkembang selama berbulan-bulan menjadi cacing Filaria dewasa di dalam pembuluh dan kelenjar getah bening manusia. Setelah dewasa, cacing Filaria mampu bereproduksi dan menghasilkan cacing-cacing kecil mikrofilaria yang beredar aktif di peredaran darah tepi pada malam hari. Namun saat siang hari mikrofilaria berada di kapiler darah organ dalam.
Maka dari itu, beberapa survei dan pemeriksaan darah terhadap penyakit ini dilakukan selalu pada malam hari.
Girls, perlu diketahui bahwa penyakit Kaki Gajah ini bersifat kronis ya, dan apabila tidak mendapat pengobatan, akan menimbulkan kecacatan permanen atau seumur hidup, misalnya berupa bengkak atau pembesaran di beberapa anggota tubuh misalnya kaki, lengan, atau buah zakar (skrotum).
Lalu seperti apa sih gejala dari penyakit Kaki Gajah?
Sayangnya, orang yang terinfeksi mikrofilaria tidak bisa langsung terdeteksi karena penyakit Kaki Gajah memiliki beberapa fase, yaitu tanpa gejala, akut, dan yang terakhir adalah kronis.
Fase Pertama : Tanpa Gejala
Di awal-awal terinfeksi, seseorang yang terinfeksi mikrofilaria, tidak langsung menunjukkan gejala tertentu. Walau sebenarnya telah terjadi kerusakan sistem aliran getah bening dan sistem kekebalan tubuh.
Fase Kedua : Akut
Pada fase ini, mulai terlihat adanya peradangan pada kulit, kelenjar getah bening, dan pembuluh getah bening. Ada pembengkakan kelenjar getah bening, bagian tubuh yang membesar atau membengkak. Ini disebabkan oleh respon sistem kekebalan tubuh terhadap parasit mikrofilaria. Gejala-gejala yang dapat terlihat pada fase akut ini adalah demam, pembengkakan kelenjar getah bening, pembengkakan pada tungkai kaki dan kantung zakar.
Fase Ketiga : Kronis
Pada fase ini, pembengkakan jaringan limfa dan penebalan pada lapisan kulit di kaki dan zakar telah terjadi. Apabila menginfeksi wanita, maka terjadi pembengkakan pada payudara serta organ kelamin. Ironisnya, penyakit Kaki Gajah ini tidak dapat disembuhkan, maka disebut dengan kronis. Pemberian obat-obat dilakukan untuk membersihkan darah sekaligus mencegah penyebaran parasit mikrofilaria terhadap orang lain.
Bagaimana Cara Mencegah Dan Mengobati Penyakit Kaki Gajah?
Seperti yang telah disebutkan di atas, penyakit Kaki Gajah ini tidak dapat disembuhkan. Pemberian obat-obatan pada penderita adalah untuk membersihkan darah dari parasit serta menghentikan penyebaran parasit mikrofilaria.
Namun kita masih dapat mencegah penyebaran penyakit ini. Bagaimana caranya?
Well, karena penyakit Kaki Gajah ini ditularkan oleh nyamuk, maka jalan yang paling efektif untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menghindari gigitan nyamuk, terutama pada waktu pagi dan sore hari. Kita juga harus membersihkan lingkungan kita dari genangan air agar nyamuk tidak bersarang.
Nah, bertepatan dengan di bulan Oktober yang akan tiba sebentar lagi, Kementerian Kesehatan RI punya program pencegahan penyakit Kaki Gajah. Program tersebut dinamakan dengan BELKAGA; yang memiliki kepanjangan Bulan Eliminasi Kaki Gajah. Dimana pada bulan tersebut, yaitu bulan Oktober, ditetapkan untuk minum obat cacing secara serempak; diklaim obat ini mampu mencegah penyakit Kaki Gajah.
Tujuan dari BELKAGA ini adalah untuk menurunkan kadar mikrofilaria di dalam darah seluruh penduduk di daerah yang masih berpotensi endemik penyakit Kaki Gajah. Maka dari itu pemberian obat cacing dilakukan serempak dan ditujukan kepada semua orang, baik yang sehat maupun yang sudah terinfeksi. Kecuali ibu hamil, penderita gangguan fungsi hati atau ginjal, anak di bawah umur 2 tahun serta anak yang menderita gizi buruk.
So girls, sebenarnya semua orang rentan terinfeksi penyakit Kaki Gajah loh, oleh karena itu selalu waspada dan melakukan pencegahan sejak dini penting dilakukan. Ingatlah untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan serta kebersihan diri kita yah.
So, masih anggap remeh gigitan nyamuk?